Rabu, 06 Mei 2009

Abstrak Pembelajaran Berbasis Masalah

Abstrak

Keterpaduan proses belajar mengajar siswa dan proses mengajar guru tidak pernah terbentuk begitu saja, tanpa adanya pengaturan dan pemecahan yang seksama. Pengaturan dan pemecahan ini rus diarahkan pada keaktifan siswa serta dapat menimbulkan minat belajar siswa. Untuk maksud tersebut maka peneliti tertarik melakukan penelitian tentang peningkatan pemahaman siswa SMP Negeri 12 Semarang pada praktik komputer melalui pembelajaran berbasis masalah dengan tujuan untuk meningkatkan proses belajar dan meningkatkan hasil belajar Teknologi Informasi dan Komunikasi siswa SMP Negeri 12 Semarang pada praktik komputer melalui pembelajaran berbasis masalah.
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IX Semester I SMPN 12 Semarang tahun pelajaran 2006/2007 denagn subyek penelitian yaitu : I) Aktivitas siswa selama proses pembelajaran teknologi informasi dan komunikasi yang meliputi bertanya, interaksi dalam kerja kelompok, dinamika kelompok, kualitas pemecahan masalah dan 2) Peningkatan prestasi belajar teknologi informasi dan komunikasi pada ranah kognitif yang ditunjukan oleh nialai tes setiap siklus. Untuk mengumpulkan data, peneliti menggunakan hasil kerja siswa yang berupa : (1) Pencil – paper test, (2) Rubrik pemecahan masalah, (3) Penilaian kerja, (4) Observasi sistematik, dan (5) Jurnal Sains. Indikator keberhasilan dari penelitian ini meliputi : 1) Peningkatan aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung, dan 2) Peningkatan prestasi belajar siswa yang dilihat dari nilai rata – rata hasil tes prosentase ketuntasan belajar klasikal yaitu jiak hasil belajar siswa mencapai 65 % atau mendapatkan nilai minimal 65 secara individual dan 85 % secara klasikal.
Berdasarkan hasil penelitian pada siklus I rata- rata kemampuan mencapai 68,6 dengan ketuntasan hasil belajar secara klasikal sebesar 77,27 %, pada siklus II rata – rata kemampuan siswa mencapai 77,3 dengan ketuntasan hasil belajar secara klasikal 97,73 % dan telah mencapai batas standar ketuntasan secara klasikal sebesar 85 %. Hasil observasi suasana kelas pada siklus I sebesar 70 % yang telah masuk dalam katergori baik dan meningkat pada siklus II menjadi 90% yang masuk dalam kategori sangat baik. Keaktifan siswa pada siklus I sebesar 76 % yang telah masuk dalam kategori tinggi dan meningkat pada siklus II menjadi 96% yang masuk dalam kategori sangat tinggi.
Simpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian tersebut yaitu melalui pembelajaran berbasis masalah keaktifan belajar siswa dan kemampuan siswa mampu mencapai batas ketuntasan hasil belajar. Saran yang dapat penulis ajukan yaitu guru komputer dapat melakukan pembelajaran praktik komputer pada pokok bahasan mengidentifikasi sistem yang digunakan beserta tata cara untuk presentasi dengan pembelajaran berbasis masalah karena mampu meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar